Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Wakil Presiden menyatakan penanggulangan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Hal ini disampaikan Ma'ruf di hadapan ratusan kepala daerah saat menutup Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11)).Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Ma'ruf, angka kemiskinan per Maret 2019 tercatat masih mencapai 25,14 juta orang. "Kita tak boleh puas diri, penurunan tingkat kemiskinan harus lebih cepat lagi dan berlangsung menyeluruh. Meski tingkat kemiskinan satu digit tapi angkanya masih cukup besar, sekitar 25 juta orang," ujar Ma'ruf.
"Tanpa bekerja bersama, koordinasi yang kuat antara pusat dan daerah, maka produktivitas Indonesia maju akan sulit menjadi kenyataan," tuturnya.Fasilitas tersebut diberikan karena selama ini produktivitas UMKM masih sangat rendah. Masalah tersebut kata Ma'ruf tak lepas dari rendahnya tingkat pendidikan, pemanfaatan teknologi yang terbatas, minim akses bahan baku hingga akses pemodalan."Keuangan berbasis bank dan mikro dapat memudahkan usaha mikro kecil untuk memperoleh pembiayaan. Bisa juga dilakukan penyederhanaan atau mungkin penghapusan izin regulasi yang menghambat," katanya.Untuk itu, Ma'ruf mendorong perbaikan reformasi birokrasi sebagai upaya menanggulangi kemiskinan. Ia pun meminta pada seluruh pejabat daerah agar mau bekerja sama demi mencapai hal tersebut.