Ilustrasi pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIA di Bogor. Masifnya pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penopang pertumbuha ekonomi Indonesia sepanjang beberapa tahun terakhir (Dery Ridwansah/ JawaPos.com )
Di tengah ketidakpastian perekonomian global, ekonomi Indonesia masih mampu bertahan dengan tumbuh sebesar 5,02 persen pada Triwulan III-2019. Berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
“Pencapaian ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara peer lainnya di ASEAN di antaranya Malaysia, Thailand, dan Singapura,” jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (09/11).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan III-2019 tumbuh 5,02 persen. Menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,05 persen.
“Meski terjadi perlambatan, kinerja ekonomi Indonesia sepanjang Tahun 2019 cukup baik secara fundamental karena banyak negara justru mengalami perlambatan ekonomi yang lebih dalam, misalnya Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa,” tambah dia.
Menurutnya, perlambatan tersebut merupakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Dengan begitu, pemerintah harus mengatur strategi agar perekonomian Indonesia mampu menghadapinya.
Bank Dunia juga sempat memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9 persen (YoY) dalam laporannya di Januari 2019, namun dalam laporan terakhirnya pada Juni 2019 diperkirakan hanya akan tumbuh menjadi 2,6 persen.
“Fenomena tren perlambatan pertumbuhan ekonomi sebenarnya bukan hanya dialami oleh Indonesia, namun sebagian besar negara di dunia. Bahkan IMF dalam laporannya periode Oktober 2019 kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2019, dari 3,5 persen pada laporannya di Januari 2019, turun menjadi 3,3 persen pada April 2019, dan terus merevisi ke bawah hingga ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 3 persen di tahun 2019 dalam laporannya di Oktober 2019,” jelasnya.