IHSG Runtuh Akibat Kisruh Politik dalam Negeri

IHSG di BEI. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan pelemahan hingga Rabu (25/9) siang ini. Ini telah berlangsung selama 3 hari berturut-turut sejak senin lalu.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengungkapkan saat ini berita Indonesia di kancah internasional memang selalu terkait kondisi politik. Itu tentu saja mempengaruhi sentimen pasar terhadap kondisi di dalam negeri.
"Memang kebetulan berita yang keluar di Indonesia lebih banyak berita politik, itu tentunya cukup membawa pengaruh ke pasar," kata dia, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/9).
Pada pra pembukaan perdagangan hari ini, IHSG turun ke level 6.121,49. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lanjut terjun bebas hingga 49 poin atau 0,81 persen ke 6.088,09.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,36 persen ke posisi 948,50. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah. Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.126,86 dan terendah di 6.086,16.
Dia menjelaskan, berita politik erat kaitannya dengan perspektif investor. Terutama yang mengincar kondisi positif.
"Dalam arti kata, orang lagi mencari katalis positif namun kebetulan beritanya politik yang lagi kurang bagus. Mungkin penyebab utamanya boleh dibilang itu," keluhnya.
Kendati demikian, dia mengungkapkan investor belum terlalu menyoroti kisruh politik yang tengah terjadi di Indonesia. Sebab kondisi saat ini diperkirakan hanya berlangsung sementara waktu saja.
"Kondisi politik ini bisa berlarut larut sepertinya tidak. Kalau kita lihat kan sudah mencapai kata sepakat mengenai beberapa UU yang ditunda pembahasannya, dan kami lihat IHSG masih merah hari ini tapi tidak parah banget. Jadi mungkin diharapkan dalam beberapa hari ini kondisinya bisa lebih normal dalam arti sentimen politiknya kalau tidak berkelanjutan bisa balik lagi ke posisi yang lebih fundamental," tutupnya.
Share:

Recent Posts