2 Strategi Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi


Pemerintah bakal menggenjot pertumbuhan ekonomi pada semester kedua 2019.
Setidaknya ada dua cara yang akan dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang hanya 5,06 persen pada semester pertama 2019.
Dua strategi itu ialah mendorong sektor pariwisata dan pemberian insentif untuk industri.
Pemerintah telah menetapkan empat lokasi wisata prioritas yang akan dikembangkan.
Yaitu, Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
”Kita ingin ini bisa jadi destinasi wisata level internasional,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian Ahmad Erani Yustika, Selasa (6/8).
Dia berharap pengembangan destinasi wisata tersebut akan memperbaiki defisit transaksi berjalan, khususnya defisit neraca jasa.

Selain itu, pengembangan infrastruktur untuk lokasi-lokasi wisata tersebut akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mendatangkan investasi.
Pemerintah juga sedang menggodok berbagai skema insentif. Pemerintah pun tengah meninjau ulang apakah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang menahan labanya agar tetap stay di Indonesia dan tidak dibawa ke luar negeri perlu diberi tambahan insentif fiskal.
Misalnya, dari sisi pajak, bea masuk, atau bea keluarnya. Skema insentif lain juga terbuka untuk ditinjau.
Contohnya, apakah perlu insentif nonfiskal untuk perusahaan PMA tersebut dari sisi tenaga kerja atau ada perlakuan khusus dari sisi bea dan cukai ketika perusahaan PMA itu menginvestasikan mesin berteknologi baru ke Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menambahkan, pihaknya siap meluncurkan hasil penghitungan produk domestik bruto (PDB) sektor pariwisata akhir tahun ini.
PDB pariwisata dihitung karena kontribusinya terhadap perekonomian diperkirakan cukup tinggi.
”Kami sudah menghitung PDB ekonomi kreatif sejak tiga tahun lalu. PDB pariwisata juga sudah klir ruang lingkupnya karena sebetulnya pariwisata itu subsidi dari PDB kita,” ujarnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan bersikap realistis atas pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Dia secara tidak langsung mengakui bahwa peluang untuk mencapai pertumbuhan sesuai target awal 5,3 persen berat.
’’Kalau 5,1 atau 5,2 (persen) masih bisa,’’ terangnya.

Share:

Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Bakal Selalu Nyungsep karena Dua Hal Ini


Bekas Menkomaritim Rizal Ramli tidak pernah kehabisan kata-kata untuk menyerang Menteri Keuangan Sri Mulyani. Terbaru, dia menyebut ekonomi Indonesia bakal nyungsep karena menteri yang tidak berani berpikir out of the box.
"Sejak tiga tahun yang lalu memang sudah memperkirakan ekonomi Indonesia dari tahun 2016 sampai 2019 itu paling tumbuh di sekitar 5 persen," ujarnya saat berbicara di Indonesia Business Forum yang disiarkan TVOne, Rabu (14/8).
Menurutnya Rizal, ekonomi Indonesia bakal selalu nyungsep karena ada dua hal mendasar yang menjadi penyebab. Pertama, kebijakan austerity (penghematan) yang dilakukan pemerintah hanya berkutat pada pemangkasan anggaran.
"Yang kedua, hanya berani menguber-uber pajak yang kecil, sama yang gede nggak berani," katanya.
"Nah itulah Kenapa kami berani mengatakan di depan Pak Jokowi kalau begini saja sampai tahun 2019 bakal sekitar 5 persen dan memang makin lama akan semakin merosot," imbuhnya.
Selain karena dua hal tersebut, ekonomi merosot karena ada indikator-indikator lain yang melatarbelakangi. Salah satunya sudah mulai banyak yang default bayar obligasi. "Ada berapa grup gede yang nggak mau bayar utangnya," katanya.
Meski begitu, tambah Rizal, faktor eksternal juga memperngaruhi perekonomian Indonesia yang cenderung menurun. Tapi bukan berarti faktor eksternal dijadikan kambing hitam.
Menurutnya, menteri-menteri ekonomi seharusnya sudah bisa membaca gejolak ekonomi global yang bakal mempengaruhi perekonomian Indonesia.
"Tapi kita kerjanya jangan bisanya nyalahin terus faktor internasional. Ini sudah bisa diduga kok satu setengah tahun yang lalu," ujarnya.
Dia menambahkan, seharusnya menteri ekonomi, khususnya keuangan bekerja keras dalam mencari solusi, bukan malah sibuk membantah masukan dan kritikan dari pihak-pihak yang menilai ada kesalahan dari tata kelola perekonomian.
"Dalam bekerja jangan kebanyakan bantahan-bantahan. Kalau kita mau jujur, kita itu tidak terbiasa berpikir strategis antisipatif. kita itu kagetan, sudah kejadian baru kaget," demikian Rizal.
Share:

Strategi Bea Cukai Tembilahan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

PT Pulau Sambu (PSG) yang berlokasi di Sungai Guntung (Kateman), Kabupaten Indragiri Hilir (Riau) dan PT Riau Sakti United Plantations (RSUP) yang berlokasi di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Riau) mendapatkan Penetapan Kawasan Berikat (KB) Mandiri dari Bea Cukai Tembilahan, Rabu (14/08) lalu. Keduanya menjadi perusahaan pionir yang memperoleh fasilitas Kawasan Berikat Mandiri di remote area Indonesia.
Kepala Kantor Bea Cukai Tembilahan Anton Martin berharap penetapan ini bisa menciptakan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa.
Dia juga berharap investasi bisa semakin meningkat dengan memanfaatkan potensi daerah yang bisa dikembangkan melalui berbagai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Agar terjadi pemerataan dan pembangunan dari wilayah pinggir seperti halnya di Kabupaten Indragiri Hilir sebagai negeri hamparan kelapa dunia,” ujar Anton.
Anton menyebutkan, penetapan ini merupakan reward yang diberikan terhadap kinerja baik dari PT PSG dan PT RSUP karena memenuhi kriteria yang diwajibkan, yaitu salah satunya memiliki CCTV dan IT Inventory yang terkontrol serta dapat ter-monitoring dengan baik.
Kontribusi PT PSG dan PT RSUP yang tergabung dalam Sambu Group ini terhadap perekonomian cukup signifikan karena melakukan ekspor lebih dari 80 negara senilai USD 222 juta pada tahun 2018 dan mempekerjakan lebih 21.000 tenaga kerja.
Perusahaan juga mengolah rata-rata 5 juta butir kelapa per hari dengan komposisi lebih dari 90 persen pengadaan bahan baku dari petani lokal.
Anton menambahkan, fasilitas KB Mandiri dapat memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia sebab para pelaku usaha semakin mudah dalam ekspor dan impor.
“Layanan kepabeanan ini dapat diakses 24 jam penuh. Pengawasannya pun berbasis teknologi sehingga tidak perlu lagi untuk datang ke petugas Bea Cukai di lokasi,” katanya.
Hal ini dilakukan untuk mempemudah para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya dan mereka mendapatkan fasilitas serta pelayanan yang lebih baik.
“Layanan ini juga mencakup semua bahan baku impor dan bebas dari bea masuk, dan pajak dalam rangka impor bisa dilakukan subkon kepada industri di dalam negeri, termasuk Industri Kecil Menengah (IKM), serta bisa diekspor dari kawasan berikat terakhir,” pungkasnya

Share:

Impor Jagung Tidak Dukung Ekonomi Kerakyatan

Isu impor jagung dalam waktu dekat, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari praktisi peternakan, Cecep M. Wahyudin yang menolak ide impor jagung akibat musim kemarau.
Pria yang karib disapa Cecep ini menegaskan bahwa impor jagung dapat mengukur sejauh mana keberpihakan pemerintah pada petani. "Saat ini stok jagung cukup untuk beberapa bulan ke depan. Apalagi Mentan sudah sampaikan panen puncak jagung pada bulan Oktober. Saat ini masih terus ada panen," kata Cecep.
Pengusaha muda yang sedang mengembangkan koperasi berbasis pesantren ini percaya Kementan bekerja sangat keras untuk mensejahterakan petani. Menurutnya, biarlah petani jagung juga menikmati harga yang bagus. "Kasihan mereka sudah terlalu lama menanggung rugi karena harga jagung hancur. Kini mereka bergairah tanam jagung. Kita harus jaga semangatnya," tegas Cecep.

Cecep yang juga CEO eTanee, sebuah start up berbasis peternakan yang berkembang pesat saat ini, mengatakan, ke depan korporasi petani harus dikembangkan agar petani tidak selalu kalah dengan pemodal besar. Dirinya mengaku menjadi ketua umum salah satu koperasi yang bergerak di pengembangan agri bisnis terintegrasi di sektor peternakan, pertanian dan digitalisasi jaringan distribusi berbasis masjid dan pesantren di seluruh Indonesia.
"Kita besarkan koperasi dan ekonomi kerakyatan agar peternak rakyat tetap hidup dan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Kalau impor terus, petani dan peternak bagiannya apa?," Cecep mempertanyakan komitmen pemerintah untuk ekonomi rakyat.
Ia berharap pejabat pemerintah yang berpikir impor selalu solusi, harus sering turun kebawah melihat nasib petani dan peternak. "Mereka kan harus disejahterakan. Makanya berpikirnya tidak boleh pendek dan instan," ucapnya.
Cita cita swasembada jagung telah tercapai, terbukti dalam 3 tahun terakhir impor jagung sudah jauh dari sebelumnya. Dulu impor jagung hingga 3,6 juta ton, namun Indonesia malah bisa ekspor. "Kita harus lanjutkan ini untuk petani jagung yang sejahtera," pungkasnya. 

Share:

Jokowi: Reformasi Pajak untuk Keadilan Sosial dan Daya Saing Ekonomi


Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap agar sektor perpajakan mampu menjadi salah satu instrumen bagi peningkatan daya saing ekonomi nasional. Reformasi pajak yang akan dilakukan pemerintah menurutnya tidak hanya penting bagi terwujudnya keadilan sosial, tetapi juga untuk meningkatkan iklim investasi dan ekspor nasional.
Demikian disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai reformasi perpajakan untuk peningkatan daya saing ekonomi yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa (3/9).
"Reformasi perpajakan sangat penting bukan hanya untuk mempercepat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tapi juga meningkatkan daya saing ekonomi kita terutama dalam hal investasi dan ekspor sehingga daya tahan ekonomi negara kita semakin kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global," kata Presiden.
Sebagai langkah awal, suami Iriana itu menginginkan agar reformasi perpajakan dilakukan secara menyeluruh baik dari sisi regulasi hingga modernisasi teknologi informasinya. Jokowi juga meminta dilakukannya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia di bidang perpajakan.
"Sehingga negara kita bukan hanya memiliki sistem pemungutan pajak yang terpercaya, namun juga memiliki sistem administrasi perpajakan yang lebih efisien, terintegrasi, dan tidak kalah pentingnya selalu update dengan perkembangan teknologi informasi," ucap Jokowi.
Untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional, dia juga meminta jajarannya terus mengawal implementasi bagi sejumlah kebijakan pemberian insentif bagi industri, sehingga memberikan manfaat besar bagi para pelaku usaha.
"Saya juga minta agar kebijakan pemberian insentif perpajakan diberikan seperti perluasan tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, dan insentif super deduction untuk pengembangan kegiatan vokasi dan litbang serta di industri padat karya betul-betul dikawal implementasinya," tegas Jokowi.

Share:

Ekonomi RI Diprediksi Lesu Lagi, Pak Darmin Bilang Begini

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution enggan menjelaskan dampak resesi global yang berpotensi mengancam ekonomi Indonesia sebagaimana prediksi Bank Dunia. Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih tepat menjawab hal tersebut.
“Sudah pernah ada ratas mengenai hal ini minggu lalu. Jadi semua itu yang dipertanyakan sudah, tetapi jangan saya yang jawab. Biar ketua OJK saja," kata Darmin di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9).
    Sebelumnya Bank Dunia melalui laporan bertitel Global Economic Risks and Implications for Indonesia meramalkan pertumbuhan ekonomi nasional di bawah 5 persen. Yang jadi sorotan Bank Dunia adalah gagal bayar asuransi Bumiputera dan Jiwasraya yang memiliki tujuh juta peserta.
    Dari tujuh juta peserta asuransi di kedua asuransi tersebut terdapat 18 juta polis. Guna menghindari dampak buruk resesi global, Bank Dunia menyarankan kepada pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan di dua perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu.
    Meski demikian, Darmin mengatakan bahwa ada atau tidak ada resesi, Indonesia tetap harus menyiapkan langkah antisipasi. Sejalan dengan itu, Indonesia juga harus memperbaiki fundamen ekonominya khususnya di sektor keuangan.
    "Ada atau tidak ada resesi kita harus mempersiapkan diri, membenahi. Ibaratnya walau cuaca cerah, cuaca ekonomi global itu mendung, bisa hujan, bisa tidak. Tetapi walau tidak jadi hujan, payung harus disiapkan," tutur mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
    Share:

    Kemajuan Sektor Pertanian jadi Harapan Ekonomi Indonesia

    Petani panen padi menggunakan alsintan. Foto: Kementan

    Kemajuan sektor pertanian di tanah air menjadi harapan bagi keuangan negara. Hal ini bercermin kepada peningkatan ekspor komoditas hasil pertanian selama lima tahun terakhir. 
    Pemikiran ini dikemukakan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ir. Sudirman. Menurutnya, capaian yang didorong berbagai kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) ini, menjadi penanda bahwa Indonesia memiliki harapan baru untuk kemajuan sektor pertanian.
      "Menurut saya, peningkatan ekspor yang terjadi selama kurun waktu lima tahun ini adalah hal yang sangat positif dan bagus sekali untuk kemajuan pertanian Indonesia," kata Sudirman.
      Selain itu, peningkatan investasi juga sangat bagus untuk iklim keuangan negara. Apalagi sektor ini merupakan sektor utama sekaligus barometer majunya sebuah bangsa.
      Meski begitu, dia berharap kenaikan yang ada tetap diimbangi dengan kebijakan yang mengarah pada perbaikan sumber daya manusia, utamanya terkait penyerapan tenaga kasar, buruh dan petani.
      "Saya kira sangat baik sekali ya jika nilai investasi sektor pertanian naik. Hanya saja memang, kebijakan pada investasi ini mampu menyerap tenaga kerja kasar buruh dan tani," katanya.
      Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah volume ekspor produk pertanian pada 2013 mencapai 33,5 juta ton. Kemudian pada 2016 mengalami dua kali kenaikan, yakni 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.
      Begitu juga pada 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya menjadi 41,3 juta ton. 
      Pada 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton. Artinya, selama periode 2014-2018, jumlah keseluruhan nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp 352,58 triliun.
      Menurut Sudirman, peningkatan tersebut tak lepas dari kebijakan dan program terobosan mekanisasi alsintan. Kebijakan itu terbukti mampu meningkatkan produksi serta mengefisiensi waktu.
      "Memang ada keresahan terkait kepemilikan lahan sempit dengan buruh tani yang banyak. Tapi ini hal yang menjadi tanggung jawab kita bersama, pemerintah, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencari jalan keluarnya. Secara keseluruhan, peningkatan ekspor, peningkatan investasi, penyederhanaan regulasi, dan mekanisasi adalah kebijakan yang sangat baik," tandas dia.

      Share:

      Suku Bunga Acuan BI Turun, IHSG Diproyeksi Cerah

      Bursa Saham. REUTERS/Daniel Munoz
      Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat usai Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuanya pada angka 5,25 persen. Hal ini sebagai antisipasi perlambatan ekonomi global.
      Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, IHSG kemungkinan menguat dengan ditransaksikan pada kisaran support di level 6.217-6.231 dan resistance di level 6.270-6.295.
      "Sentimen positif datang dari pemangkasan suku bunga BI yang dianggap belum direspon pasar," ujar dia dalam risetnya di Jakarta, Jumat (20/9).
      Senada, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan pemangkasan suku bunga BI tidak direspon berlebihan oleh investor. Ini karena telah sesuai ekspektasi sebelumnya dimana jika The Fed menurunkan suku bunga maka akan diikuti oleh Bank Indonesia.
      Adapun pada hari ini pihaknya memproyeksi IHSG akan berlabuh di zona hijau dengan dibukukan pada rentang 6.200-6.320.
      Sejumlah saham rekomendasi darinya hari ini ialah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Sedangkan Dennies menganjurkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), serta saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
      Share:

      Negosiasi Perang Dagang AS-China Beri Sentimen Positif Penguatan IHSG Hari ini

      2019 IHSG menguat 10,4 poin. ©Liputan6.com/Angga Yuniar
       Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan saham hari ini. Dari eksternal, negosiasi dagang AS-China menjadi sentimen positif bagi laju indeks.
      "Angin segar datang dari negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat yang rencananya akan bernegosiasi bulan depan," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta, Senin (23/9).
      Adapun pada hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan ditransaksikan di zona hijau pada rentang support 6.190-6.210 dan resistance 6.254-6.278.
      Sementara itu, dari sisi teknikal, IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi dengan potensi kenaikan yang mulai terlihat membesar. Ini disebabkan suppport teruji terlihat cukup kuat dipertahankan.
      "Selain memang beberapa sentimen global kami lihat cukup positif untuk mendorong penguatan IHSG," ujar Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya.
      Untuk itu, pihaknya memperkirakan IHSG berpotensi naik dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.187 dan resistance 6.372.
      Dari sisi saham rekomendasi, sejumlah saham BUMN menurutnya menarik untuk dikoleksi di pasar saham. Itu seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
      Sedangkan Dennies justru mencermati sejumlah saham pertambangan di IHSG yaitu saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
      Share:

      IHSG Runtuh Akibat Kisruh Politik dalam Negeri

      IHSG di BEI. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar
      Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan pelemahan hingga Rabu (25/9) siang ini. Ini telah berlangsung selama 3 hari berturut-turut sejak senin lalu.
      Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengungkapkan saat ini berita Indonesia di kancah internasional memang selalu terkait kondisi politik. Itu tentu saja mempengaruhi sentimen pasar terhadap kondisi di dalam negeri.
      "Memang kebetulan berita yang keluar di Indonesia lebih banyak berita politik, itu tentunya cukup membawa pengaruh ke pasar," kata dia, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/9).
      Pada pra pembukaan perdagangan hari ini, IHSG turun ke level 6.121,49. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lanjut terjun bebas hingga 49 poin atau 0,81 persen ke 6.088,09.
      Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,36 persen ke posisi 948,50. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah. Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.126,86 dan terendah di 6.086,16.
      Dia menjelaskan, berita politik erat kaitannya dengan perspektif investor. Terutama yang mengincar kondisi positif.
      "Dalam arti kata, orang lagi mencari katalis positif namun kebetulan beritanya politik yang lagi kurang bagus. Mungkin penyebab utamanya boleh dibilang itu," keluhnya.
      Kendati demikian, dia mengungkapkan investor belum terlalu menyoroti kisruh politik yang tengah terjadi di Indonesia. Sebab kondisi saat ini diperkirakan hanya berlangsung sementara waktu saja.
      "Kondisi politik ini bisa berlarut larut sepertinya tidak. Kalau kita lihat kan sudah mencapai kata sepakat mengenai beberapa UU yang ditunda pembahasannya, dan kami lihat IHSG masih merah hari ini tapi tidak parah banget. Jadi mungkin diharapkan dalam beberapa hari ini kondisinya bisa lebih normal dalam arti sentimen politiknya kalau tidak berkelanjutan bisa balik lagi ke posisi yang lebih fundamental," tutupnya.
      Share:

      Jokowi: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tangan Millennials

      Ide-ide millennials mengubah dunia


         Masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan millennials. Presiden Joko "Jokowi" Widodo mendukung anak-anak muda yang ingin menjadi wirausahawan baru.
      Hal itu dia sampaikan saat membacakan Pidato Kenegaraan di Sidang Bersama DPR dan DPD, Selasa (16/8). Begini kata Presiden Jokowi:  

      1. Ide-ide millennials yang mengubah dunia

      Jokowi: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tangan MillennialsUnsplash/rawpixel
      Jokowi memberi apresiasi kepada generasi millennial yang mendirikan usaha. "Sekarang banyak sekali anak-anak muda yang ingin menjadi wirausahawan baru," kata Jokowi. 
      Uniknya, jenis-jenis usaha baru yang mereka cetuskan tidak terpikirkan oleh generasi-generasi sebelumnya. "Mereka mendirikan berbagai start-up dengan ide-ide yang dapat mengubah dunia," imbuh Jokowi. 
      Tak hanya itu, Jokowi juga melihat banyak anak muda yang memiliki tujuan mulia dengan mendirikan wirausaha sosial. Jenis usaha ini, imbuhnya, memadukan keahlian berusaha dengan ketulusan hati membantu sesama manusia. 
      "Itulah yang ditunjukkan oleh para wirausahawan sosial yang mempekerjakan kelompok difabel, yang mendirikan bank sampah, yang menjaga kelestarian hayati Indonesia," kata Jokowi. 
      Jokowi menyatakan dukungannya atas apa yang mereka lakukan telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang."
      Maka dari itu, energi serta semangat kemajuan generasi muda dan rakyat Indonesia harus terus kita dukung. Keinginan luar biasa masyarakat Indonesia untuk menjadi wirausahawan-wirausahawan baru harus diberi daya untuk tumbuh dan berkembang," jelas Jokowi

      2. Revolusi Industri 4.0

      Jokowi: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tangan MillennialsWikipedia/Christoph Roser at AllAboutLean.com
      Ke depan, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan besar, seperti Revolusi Industri 4.0. "Kita harus bisa bicara tentang Artificial Intelligence, Internet of Things, dan berbagai kemajuan teknologi yang hampir setiap detik selalu muncul yang baru," kata Jokowi.
      Dia menegaskan, Revolusi Industri 4.0 sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia. Oleh karena itu, Indonesia harus cepat beradaptasi dan tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang berlomba dan adu kecepatan. 
      "Dalam menghadapi dan menyikapi perubahan peradaban manusia itu, tidak bisa kita lakukan dengan pesimisme dan kekhawatiran yang berlebih. Kita justru harus optimis dan yakin bahwa modal sosial dan energi kebangsaan kita kuat untuk melompat ke depan," kata dia.

      3. Santri menangkan kontes Robotic Games

      Jokowi: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tangan MillennialsANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
      Secara khusus, Jokowi menyebut prestasi empat santri. "Mereka memenangkan kontes Robotic Games tingkat dunia di akhir tahun lalu," kata Jokowi. Prestasi keempat santri itu, kata dia, adalah bukti bahwa Indonesia tidak perlu takut dengan Revolusi Industri 4.0, tidak perlu khawatir terhadap masa depan. Kita justru harus memanfaatkan perkembangan yang ada untuk membawa Indonesia semakin maju. Kita harus gesit dan cepat memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata. 

      Share:

      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan Solusinya

      Bagaimana agar bisa mencapai ekonomi 5,3 persen?


         Ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 pada triwulan I 2019. Meski ada peningkatan 0,1 persen dibanding tahun sebelumnya, capaian ini dinilai perlu menjadi catatan sekaligus koreksi bagi pemerintah.

      Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) memberikan 5 catatan bagi pertumbuhan ekonomi 5,07 persen ini, sekaligus cara agar target pertumbuhan 5,3 persen bisa dicapai pemerintah. Apa saja?

      1. Pertumbuhan ekonomi tertahan di 4 sektor

      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan SolusinyaIDN Times/Uni Lubis
      Indef mencatat sepanjang triwulan I 2019 beberapa sektor ekonomi mengalami penurunan kinerja pertumbuhan yaitu sektor pertanian Industri pengolahan transportasi, serta konstruksi.
      “Sektor pertanian turun drastis, bahkan lebih buruk dari sebelumnya, khususnya tanaman pangan untuk harga gabah. Sektor transportasi melemah, terutama akibat turunnya kinerja transportasi udara. Penyebabnya karena harga tiket pesawat yang meningkat drastis sejak January 2019,” kata Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad pada acara diskusi di Jakarta, Rabu (8/5).

      2. Investasi melambat, ekspor negatif.

      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan SolusinyaIDN Times/Uni Lubis










      “Investasi mengalami penurunan terutama pada investasi kendaraan dan peralatan lainnya. Sehingga permintaan mobil kelas menengah turun. Produksi mobil juga turun,” papar Tauhid.
      Sedangkan laju pertumbuhan ekspor juga turun -7,04 persen dibanding triwulan sebelumnya, dan -2,08 persen dibanding triwulan 12018.
       “Ekspor baik migas atau non migas tumbuh negatif seiring perlambatan perekonomian global yang berimbas pada lesunya permintaan dari mitra dagang utama Indonesia,”

      3. Indonesia yang Jawasentris


      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan SolusinyaIDN Times/Uni Lubis
      Porsi PDB yang dikontribusikan oleh Pulau Jawa pada triwulan I 2019 sebesar 59,03 persen, meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I 2018 sebesar 58,67 persen. Dominasi Pulau Jawa yang masih susah untuk digeser oleh pulau lain menggambarkan bahwa perekonomian masih Jawasentris.“
      Jadi kita belum berhasil. Pemerataan pembangunan belum berhasil. Ketergantungan investasi untuk Maluku dan Papua. Harus ada skenario berkaitan multiplier effect pertumbuhan ekonomi untuk daerah. Bukan saja pusat investasi dan pelayanan tapi juga secara ekonomi,” jelas Tauhid.

      4. Nilai tukar petani menurun

      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan SolusinyaIDN Times/Uni Lubis
      Penurunan laju sektor pertanian pada triwulan I 2019 berimbas pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang cenderung turun. Tren Nilai Tukar Petani menurun dari Januari sampai April 2019. Hal ini disebabkan harga jual hasil produksi pertanian yang diterima petani turun karena panen raya.
      “Hal ini juga menunjukkan daya beli petani menurun karena harga produk pertanian di tingkat petani lebih rendah daripada harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani.,” kata Tauhid.
      Menurunnya NTP mencerminkan rente ekonomi tidak dinikmati oleh petani tetapi aktor lain di rantai nilai (value chain) komoditas pertanian.

      5. Mempertahankan daya beli masyarakat

      5 Catatan Soal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai Target dan SolusinyaIDN Times/Uni Lubis
      Karena perlambatan ekspor dan investasi, pertumbuhan ekonomi semakin bertumpu pada sektor konsumsi rumah tangga, yang pada triwulan I porsinya mencapai 56,82 persen dengan laju pertumbuhan 5,01 persen year on year. Agar laju konsumsi rumah tangga tetap stabil diperlukan upaya pengendalian inflasi secara maksimal oleh pemerintah.
      “Tanda-tanda lonjakan harga sudah dimulai sejak bulan April ini seiring momentum puasa dan lebaran. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar daya beli masyarakat dapat stabil, sehingga konsumsi rumah tangga tidak mengalami stagnansi,” jelas Tauhid.
      Sebagai catatan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2019, antara lain bawang merah, bawang putih, cabai merah, tarif kontrak rumah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, tomat sayur, melon, tomat, cabai rawit, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, dan mobil. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain: beras, tarif listrik. daging ayam ras, dan ikan segar.



      Share:

      Intip Tips Atur Keuangan untuk Kumpulkan DP dan Bayar Cicilan KPR agar Lancar




      Ilustrasi Pembayaran KPR
         Memiliki rumah kini sudah menjadi salah satu prioritas utama para keluarga muda. Namun, dalam mewujudkan mimpi miliki rumah idaman, masalah finansial kerap menjadi penghalang. Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pun menjadi solusi para anak muda dalam memiliki hunian.
      Untuk memulai mengambil KPR, seseorang harus memiliki perencanaan yang baik. Mulai dari tabungan awal sebagai modal pengajuan aplikasi bank untuk KPR, dan pertimbangan lainnya. Sebab, ini akan menjadi komitmen jangka panjang. Dengan begitu, seseorang harus mengetahui kemampuan keuangannya sebelum memulai cicilan KPR.
      Lantas, bagaimana tips untuk mengatur keuangan sebelum memulai cicilan KPR?
      Perencana keuangan, Agustina Fitria, membagikan kiat-kiat agar dapat membeli rumah idaman melalui KPR tanpa mengganggu penghasilan seseorang.
      Pertama, pastikan KPR ini adalah cicilan yang nantinya mampu dibayar oleh peminjam. Menurutnya, KPR merupakan komitmen jangka panjang dan peminjam harus berani mengambil risiko. Dalam hal ini, peminjam harus bisa membuat perhitungan atas penghasilannya.
      "Misalnya harga rumahnya Rp 1 miliar dan DP 20 persen. Jadi, harus melakukan simulasi dengan cara membandingkan dengan penghasilan kita. Dalam melakukan KPR ini, kisarannya itu harus 30 persen dari penghasilan kita," jawab Agustina Fitria saat dihubungi Merdeka.com, Senin (2/9).
      Dirinya juga menuturkan, bagi seseorang sudah berumah tangga, fokusnya akan berbeda lagi. Akan ada cicilan-cicilan yang lain, seperti mobil, motor, alat elektronik, dan lain sebagainya. Jadi, untuk mengetahui KPR yang tepat, cicilan tidak melebihi 35 persen (termasuk cicilan lainnya) dari penghasilan peminjam.
      Kedua, dalam menyiapkan dana untuk down payment (DP), setidaknya peminjam harus menyisihkan 25 - 30 persen dari total uang yang harus dibayarkan. Namun, ini kembali lagi pada bank-bank yang menyediakan jasa KPR.
      Terdapat beberapa bank yang sudah menyediakan ketentuannya secara bervariasi. Juga, sudah banyak juga bank-bank yang memasarkan KPR untuk kaum milenial.
      "Tanya kepada bank yang bersangkutan, kriteria bank tersebut berapa? Apakah ada BPHTB, notaris, dan biaya lainnya yang kurang lebih sekitar 5 - 10 persen nilai dari utang nantinya. Jadi, 25 - 30 persen yang harus disiapkan dari total uang. Misalnya harga rumah Rp 1 miliar, berarti Rp 280 juta yang harus disiapkan untuk DP sebelum cicilan berjalan," jawabnya.
      Meski uang yang dikeluarkan untuk DP itu besar, tetapi KPR akan memberi kemudahan untuk golongan-golongan tertentu. Yang perlu dilakukan adalah bertanya sebanyak mungkin kepada orang KPR atau bank, sehingga sangat memungkinkan untuk mendapatkan bank yang menawarkan DP 0 persen.
      Kemudian, bagaimana cara menabung yang efektif agar memiliki cukup uang untuk melakukan DP KPR?
      Pastikan bahwa peminjam memiliki uang tabungan. Tidak hanya tabungan saja, tetapi juga bonus atau THR yang bisa disalurkan ke rekening khusus untuk DP. Cara lainnya adalah membuat program auto debit dari setiap gaji. Dengan adanya auto debit, peminjam pun akan menjadi lebih disiplin karena tidak akan tercampur dengan uang yang lainnya.
      "Bisa juga buat program auto debit dari setiap gaji kita. Namun, tetap harus disesuaikan dengan penghasilannya. Kalau penghasilannya cukup, berarti bisa untuk bikin auto debit sehingga mengurangi gaji yang bisa langsung masuk ke rekening kita. Kita pun jadinya lebih disiplin karena itu (tabungan DP KPR) tidak bisa diutak-atik," ucapnya.

      Share:

      Bayar Kompensasi Pemadaman Listrik, PLN Kehilangan Pendapatan Rp840 Miliar




      PLN. Istimewa ©2018 Merdeka.com


         PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat adanya penurunan pendapatan akibat kompensasi pemadaman listrik pada Minggu (4/8) silam. Buntut pemadaman listrik, PLN harus memberi pemotongan tagihan dan penambahan token kepada pelanggan.
      Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah menegaskan, kompensasi pemadaman listrik tidak dibayar tunai tetapi dengan mengurangi tagihan atas penggunaan listrik pada Agustus 2019 yang dibayar pada September 2019 untuk pelanggan pasca bayar. Sedangkan untuk pelanggan pra bayar berupa tambahan token sebesar nilai kompensasi yang didapat.
      "Jadi kompensasi tidak dibayar atau dicairkan, tetap pelanggan dapat potongan harga dan tambahan kWh untuk pengisian token," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (3/9).
      Dwi mengungkapkan, kompensasi pemadaman listrik di sebagian Jawa berupa pemotongan tagihan dan penambahan listrik tersebut, berdampak pada berkurangnya pendapatan PLN sebesar Rp840 miliar. Berdasarkan catatan PLN ada 21,9 juta pelanggan yang mendapat kompensasi dengan nominal sebesar Rp840 miliar.
      "PLN nggak menyediakan uang, tapi mengurangi tagihan larinya ke pendapatan yang berkurang Rp840 miliar," jelasnya.
      Menurut Dwi, kompensasi pemadaman listrik bisa diterima masyarakat sejak pembayaran tagihan lisrik dan pengisian token mulai 1 September 2019. Untuk besaran kompensasi berpedoman Peraturan Menteri Energi Nomor 27 Tahun 2017.
      "Semenjak 1 September 2019 maka pelanggan yang selama ini pada Agustus 2019 mendapat layanan tidak sesuai TMP berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017," tandasnya.

      Share:

      Recent Posts